Senin, 14 Januari 2019

Audit Teknologi Informasi (Tugas-4) (Kelompok 1)


Melakukan Audit Through The Computer, Around The Computer pada lingkungan Workgroup/Enterprise Information System.

A.        Workgroup Information System
Workgroup Information Systems ialah suatu bentuk sistem yang dalam menjalankan fungsinya terdiri dari beberapa orang yaitu berupa sekelompok tim kecil yang saling berkolaborasi dalam proyek atau aplikasi yang sama, memiliki aturan yang mengatur fungsi grup dan anggotanya serta standarisasi peran untuk setiap anggota dalam organisasi tersebut, Workgroup Information Systems dirancang untuk memenuhi kebutuhan dari sebuah kelompok kerja. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari suatu kelompok kerja. Dalam divisi sumber daya manusia, terdapat beberapa workgroup yang bertugas untuk meningkatkan kemampuan dan produktivitas personalia guna menunjang kelancaran suatu produk. Workgroup tersebut akan mengatur dan mengembangkan kemampuan sikap mental SDM yang memiliki potensi serta motivasi yang kuat untuk berprestasi dalam bidangnya di suatu usaha produk.
Setiap organisasi khususnya perusahaan memerlukan data yang bersifat riil dari setiap tingkatan manajemennya. Data tersebut disusun dan dikelola dalam sebuah sistem informasi. Salah satu sistem informasi terpenting pada perusahaan adalah mengenai Sistem Informasi Sumber Daya Manusia/Human Resourches Information System (SISDM/HRIS). Human Resources Information System (HRIS) adalah program aplikasi komputer yang mengorganisir tatakelola dan tatalaksana manajemen SDM di perusahaan guna mendukung proses pengambilan keputusan atau biasa disebut dengan Decision Support System dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan.

B.      Executive Information System (EIS)
Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan yang sifatnya strategis.
EIS mengintegrasikan data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna. Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen, sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.
             i.            Karakteristik dari EIS
Enterprise Information System (EIS) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
v  Kualitas informasi
·          Flexible
·          Menghasilkan informasi yang benar
·          Meghasilkan informasi berkala
·          Meghasilkan informasi relevant
·          Menghasilkan informasi yang komplet
·          Menghasilkan informasi yang valid

v  User Interfaces
·         Mempunyai GUI yang bagus
·         User Interfacenya harus user friendly
·         Memungkinkan acces yang aman ke informasi
·         Dapat diakses dari banyak tempat
·         Menyediakan cara pengaksesan informasi yang cepat dan mudah

                   ii.            Keuntungan Penerapan EIS
Penerapan Enterprise Information System (EIS) mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya :
Ø  Memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi
Ø  Memfasilitasi akses ke seluruh informasi
Ø  Meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan
Ø  Menyediakan keuntungan kompetitif
Ø  Mempercepat waktu pencarian informasi
Ø  Meningkatkan kemampuan komunikasi.
Ø  Meningkatkan kualitas komunikasi
Ø  Memungkinkan perencanaan
Ø  Memenuhi kebutuhan eksekutif
Ø  Memungkinkan pencarian penyebab masalah
Ø  Memungkinkan antisipasi masalah dan kesempatan


STUDI KASUS

Audit Sistem Informasi Manajemen Sekolah Menggunakan Framework Cobit 4.1
Studi Kasus pada SMK Labor Binaan FKIP UNRI

Audit Sistem Informasi dilakukan secara periodik untuk menjamin keberlanjutan operasional IT yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan serta untuk menilai kesesuaian antara perencanaan dan implementasi sistem informasi. Audit sistem informasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh sistem yang sudah menjadi ketentuan dalam organisasi perusahaan tersebut telah terlaksana dengan baik dan memungkinkan untuk dipakai sebagai alat bantu pemeriksaan tentang adanya kemungkinan penyimpangan di dalam sistem (Mainah, 2005).
Sistem Informasi Manajemen Sekolah pada SMK Labor Binaan FKIP UNRI mulai diterapkan sejak tahun 2008. Penerapan sistem informasi manajemen ini sangat membantu proses kerja para staff sekolah, guru, siswa dan orang tua murid. Sistem informasi manajemen digunakan untuk mengelola data nilai siswa dan informasi mengenai data mata pelajaran siswa produktif dan non-produktif. Sistem tersebut juga digunakan untuk mengelola data pelanggaran yang dilakukan siswa selama masa sekolah berlangsung, dan sistem dapat menyimpan informasi tentang siswa maupun alumni sekolah. Proses standarisasi sistem sudah dilakukan, yaitu dengan penerapan ISO 9001:2000. Dampak standarisasi pada SMK Labor dirasakan oleh siswa, guru dan staff sekolah yaitu dalam semua aktivitas yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen harus sesuai dengan prosedure (SOP) yang telah bakukan dalam SOP ISO 9001:2000.
Sistem Informasi manajemen yang telah diterapkan ini belum pernah di audit, apakah telah mencapai visi dan misi sekolah. Untuk itu diperlukan teknik untuk mengendalikan dan memastikan bahwa sistem informasi sudah sesuai dengan tujuan organisasi. Audit sistem informasi menggunakan COBIT 4.1 merupakan suatu cara untuk menilai sejauh mana sistem informasi manajemen sekolah ini telah mencapai tujuan organisasi.

-          Tentukan obyek audit yang ditentukan
Obyek yang digunakan yaitu audit sistem informasi manajemen sekolah menggunakan framework cobit 4.1, studi kasus pada SMK labor binaan FKIP UNRI.

-          Tujuan obyek audit

                                i.            Melakukan audit sistem dari segi pelayanan dan dukungan yang disediakan.
                              ii.            Melakukan usulan audit sistem informasi manajamen sekolah
                            iii.            Memberikan gambaran secara langsung dalam penerapan teori-teori yang dipelajari sebelumnya.
                            iv.            Membantu pihak sekolah dalam proses audit sistem informasi manajemen yang sedang berjalan.

-          Susun instrumen yang akan digunakan
Susunan instrumen yang akan digunakan yaitu menggunakan COBIT 4.1 dengan domain delifery and support (DS) DS1, DS5, DS11, DS12, DS13.


-          Melakukan Audit
Berdasarkan susun instrumen yang digunakan, maka audit yang digunakan menggunakan COBIT 4.1 dengan domain delifery and support (DS) dengan sub domain DS1, DS5, DS11, DS12, DS13

-          Proses Audit
COBIT 4.1 yaitu Control Objectives for Information and Related Technology yang merupakan audit Sistem Informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA).
1.       Planning & Organization (PO), mencakup masalah strategi, taktik, dan identifikasi cara terbaik TI untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis organisasi. Realisasi strategi perlu direncanakan, dikomunikasikan dan dikelola dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Implementasi strategi harus disertai infrastruktur yang memadai dan dapat mendukung kegiatan bisnis organisasi.
2.       Acquisition & Implementation (AI), realisasi strategi yang telah ditetapkan, harus disertai solusi-solusi TI yang sesuai, kemudian solusi TI tersebut diadakan, diimplementasikan dan diintegrasikan ke dalam proses bisnis organisasi. Domain ini juga meliputi perubahan dan perawatan yang dibutuhakan sistem yang sedang berjalan, untuk memastikan daur hidup sistem tersebut tetap terjaga.
3.       Delivery & Support, mencakup proses pemenuhan layanan TI, keamanan sistem, kontinuitas layanan, pelatihan dan pendidikan untuk pengguna, dan pemrosesn data yang sedang berjalan. Monitoring, untuk menjaga kualitas dan ketaatan terhadap kendali yang diterapkan, seluruh proses IT harus diawasi dan dinilai kelayakannya secara regular. Domain ini berfokus pada masalah kendali-kendali yang diterapkan dalam organisasi, pemerikasaan intern dan ekstern (internal & exsternal audit) dan jaminan independent dari proses pemeriksaan yang dilakukan.
IT Processes Cobit akan dilakukan identifikasi Critical Success Factor (CSF) yang akan digunakan sebagai batasan untuk menentukan kriteria pengukuran kinerja bagi setiap proses. Kriteria pengukuran kinerja tersebut dlambangkan dengan indikator-indikator nya, yaitu indicator sasaran (Key Goal Indicator - KGI) dan indicator kinerja (Key Performance Indicator - KPI). Critical Success Factor dan indikator-indikator yang berelasi ditentukan dari COBIT. Penentuan indikator sasaran dan indikator kinerja dari sistem informasi dilakukan agar aktivitas-aktivitas terkendali sehingga memberikan jaminan bahwa sasaran proses IT tersebut tercapai.
Salah satu alat pengukuran dari kinerja suatu sistem teknologi informasi adalah model kematangan (maturity level). Model kematangan untuk pengelolaan dan pengendalian pada proses teknologi informasi didasarkan pada metode evaluasi organisasi sehingga dapat mengevaluasi sendiri dari level 0 (tidak ada) hingga level 5(Optimis). Model kematangan dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan persoalan yang ada dan bagaimana menentukan prioritas peningkatan. Model kematangan dirancang sebagai profil proses teknologi informasi, sehingga organisasi akan dapat mengenali sebagai deskripsi kemungkinan keadaan sekarang dan mendatang. Penggunaan model kematangan yang dikembangkan untuk setiap 34 proses teknologi informasi memungkinkan manajemen dapat mengidentifikasi (ITGI, 2007): (1) Kondisi perusahaan sekarang. (2) Kondisi sekarang dari industri untuk perbandingan. (3) Kondisi yang diinginkan perusahaan. (4) Pertumbuhan yang diinginkan antara as-is dan to-be.

-          Hasil Audit
Domain
Sub Process
Temuan
Rekomendasi
Delivery and Support (DS1) menentukan dan Mengatur tingkat layanan
ITGI COBIT 4.1
DS1.1
DS1.2
DS1.3
DS1.4
DS1.5
DS1.6
Sekolah telah menentukan dan mengatur tingkat layanan dengan cara menetapkan kerangka kerja tingkat layanan manajemen, mendefenisikan layanan dan mengawasi serta melaporkan perolehan tingkat layanan semua itu tercantum dalam rencana strategis dan telah ditetapkan SOP nya.
Sekolah sudah baik dalam menentukan dan mengatur tingkat layanan maka dari itu perlu dipertahankan dan ditingkakan lagi agar kegiatan yang akan dilaksanakan dan aturan yang akan dilaksanakan dan aturan yang akan dianut dalam menjalankan prosedur tersebut dapat dikomunikasikan dengan baik.
Delivery and Support
ITGI COBIT 4.1
Sekolah idak membuat panduan khusus
Agar dapat memberikan informasi dan

(DS5) Memastikan keamanan system
DS5.1
DS5.2
DS5.3
DS5.4
DS5.5
DS5.6
DS5.7
DS5.8
DS5.9
DS5.10
DS5.11
cryptographic.
memudahkan komunikasi dalam melakukan intruksi sebaiknya perusahaan segera membuat panduan khusus cryptographic.
Delivery and Support (DS11) Mengelola data
ITGI COBIT 4.1
DS11.1
DS11.2
DS11.3
DS11.4
DS11.5
DS11.6
Perusahaan telah mendefenisikan, menerapkan dan memelihara prosedur pemeliharaan data dengan adanya backup data berkala (weekly backup) yang dilakukan setiap hari jumat.
Perusahaan cukup baik dalam mengatur dan memelihara datanya, maka dari itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi agar perusahaan dapat melindungi asset yang berharga bagi perusahaan dan ditambah dengan adanya restorasi data.
Delivery and Support (DS12) Mengatur lingkungan fisik
ITGI COBIT 4.1
DS12.1
DS12.2
DS12.3
DS12.4
DS12.5
Sekolah telah mengatur keamanan lingkungan fisik sekolah dengan adanya security ruangan labor system informasi manajemen sekolah dan data centre yang memiliki standar keamanan seperti alarm dan membatasi akses masuk data centre menggunakan kartu akses elektronis dan kombinasi angka.
Sekolah sudah baik dalam mengatur lingkungan fisiknya. Maka dariitu perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi keamanan lingkungan fisiknya.
Delivery and Support (DS13) Mengelola Operasi
ITGI COBIT 4.1
DS13.1
DS13.2
DS13.3
DS13.4
DS13.5
SOP pada system manajemen sekolah masih dalam tahap pembuatan sehingga
sekolah menggunakan strategis TI sebagai pengganti SOP sementara.

Agar memahami kegiatan dalam suatu pekerjaan dengan baik setiap organisasi harus
memiliki suatu acuan, intruksi ataupun prosedur kerja. Karena dengan adanya prosedur atau acuan ini para user, admin dan manajemen mendapatkan suatu keelasan serta kemudahan transparansi dalam setiap prosedur pelayanan yang diberikan. Maka dari itu sebaiknya sekolah segera membuat SOP untuk system informasi manajemen sekolah.




-          Kesimpulan

a)      Sistem Informasi Manajemen Sekolah yang telah diimplementasi dan diterapkan sudah membantu proses kerja pengguna sistem dan sesuai dengan tujuan dari sekolah sebagai lembaga pendidikan yang telah menerapkan standar ISO.
b)      Usulan model audit sistem dilihat dari standard penilaian ISO untuk standar manajemen mutu yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi auditor internal sekolah maupun auditor sistem untuk mengidentifikasi kendali kritis yang dibutuhkan sesuai dengan proses COBIT.

Daftar pustaka